Sejarah Muslimah



Muslimah Group Solok berdiri pada Tahun 1992 di daerah Panyakalan Kabupaten Solok Sumatera Barat di rumah salah seorang penduduk (Nompang), Muslimah Group ini dipimpin oleh Dra.Hj.Rosmawati,MM
Pada awalnya melihat situasi dan kondisi masyarakat di sekitar Panyakalan banyak kelihatan remaja putus sekolah dan ibu-ibu rumah tangga yang tidak punya kesibukan, banyak waktu terbuang percuma ketika tidak turun keladang atau kesawah. Dengan modal sebuah mesin jahit dan dengan keterampilan yang dimiliki yaitu membordir, kami mencoba mengembangkan keterampilan yang ada dengan mengajarnya pada masyarakat disekitar Panyakalan. Pada awalnya kegiatan ini kami laksanakan secara gratis dan masyarakat yang belajar disuruh membawa mesin jahit sendiri. Dari 10 orang yang dilatih 3 orang diantaranya telah berhasil di didik telah membuka usaha sendiri.
Pelatihan yang kami laksanakan tercium ke-daerah lain sehingga masyarakat secara perlahan-lahan mulai melirik dan belajar di Muslimah Group. Pada waktu itu sudah mulai membayar Rp. 50.000,- per orang. Tahun 1993 di adakan kerjasama dengan Kepala desa Pakan Sabtu Panyakalan untuk melatih masyarakat disana sebanyak 10 orang. 3 orang diantaranya berhasil membuka usaha sendiri. Usaha Sulaman Bordir “ Muslimah Group” juga sudah lebih berkembang sampai dikunjungi oleh Bupati Solok yang waktu itu di jabat oleh Bapak Nurmawan, perkembangan ini berjalan terus sampai dilirik oleh instansi Pemerintah seperti Bupati perindustrian  untuk menjalin suatu kerja sama untuk melatih masyarakat keterampilan Bordir. Disamping itu Muslimah Group juga bekerjasama dengan Kandepdikbud Kota Solok dan Dikbud Kabupaten Solok. Banyak lagi instansi Pemerintah yang menjalin kerjasama dengan Muslimah Group Solok.
Tahun 1995 Muslimah Group Solok membuka cabang di kota Solok yaitu Jl.Kh.Ahmad Dahlan Pandan Ujung Kota Solok. Keterampilan bordir yang ada pada usaha sulaman bordir Muslimah Group Solok sudah dikembangkan ke pada usaha sulaman bordir Muslimah Group Solok sudah dikembangkan ke kostum ( Fashion ) dengan bakat alami dan ilmu hasil penataraan-penataraan yang diikuti. Muslimah Mencoba membuat suatu model untuk memudahkan peserta kursus untuk memahaminya. Jika saya tidak ada instruktur lain bisa memakai model ini untuk diajarkan. Sejak saat ini mulai masyarakat kota Solok lebih mengenal aktivitas sulaman bordir Muslimah Group. Mengunakan media telekomunikasi radio Muslimah group terus mempromosikan diri. Promosi ini dapat menjakau masyarakat yang jauh sampai kepelosok daerah seperti Sangir, Sungai Deras, Sijunjung, Dharmasraya, Muara Labuh, Sungai Lasi. Masyarakat ini ini umumnya ingin belajar dam mengikuti kursus di Muslimah Group . tidak hanya masyarakat, instansi-instansi Pemerintah juga banyak yang menawarkan untuk kerjasama untuk melatih masyarakat yang kurang mampu.
Dengan banyaknya dikenal oleh masyarakat, Muslimah Group bertambah harum namanya, baik kursus secara mandiri maupun bekerjasama dengan pemerintah, hampir semua instansi pemerintah bekerjasama dengan Muslimah Group Terutama untuk masyarakat Kurang mampu. Tidak hanya Pemerintah yang memberikan pelatihan gratis, tetapi juga Muslimah Group juga mempunyai program melatih masyarakat kurang mampu secara gratis 3 sampai 4 orang dalam setahun sebagai wujud kepedulian Muslimah Group dalam mengurangi pengangguran.
Pada tahun-tahun berikutnya Sulaman Bordir Muslimah Group terus berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Dari 1 mesin pada tahun 1993 sampai tahun 2003 sudah memiliki aset 5 mesin speed dan 10 buah mesin manual yang dapat dari dana pinjaman Bapak Angkat PT.Semen Padang dan PT.PLN serta dana dari Muslimah Group sendiri. Dengan Kondidi ini masyarakat yang ingin mengikuti kursus di Muslimah Group tidak perlu lagi membawa mesin dari rumahnya masing-masing. Model –model untuk bordir maupun kostum terus dikembangkan. Pengalaman Membuat model ini saya peroleh dari pengalaman sendiri di tambah dari penataran- penataran dan pelatihan-pelatihan yang pernah saya ikuti baik di daerah sendiri maupun di kota Padang sehingga sertifikat pelatihan sudah banyak saya peroleh.
Pada tahun 2003 Muslimah Group membuka cabang di daerah Koto Baru kira-kira 5 km dari pusat kota Solok sehingga Muslimah telah memiliki 3 tempat yaitu :
Di daerah Panyakalan
Di kota Solok ( Jl.Kh.Ahmad Dahlan )
Di Koto Baru Kabupaten Solok

Pada tahun 2004 Muslimah Group yang di Panyakalan pindah ke Daerah Asam Jao yang jaraknya kira-kira 2 km dari Pusat Kota Solok  dan telah memiliki ruang dan gedung sendiri. Disini Muslimah Group mendapat tantangan baru, terutama dengan masyarakat sekitar Asam Jao. Mereka banyak yang ingin belajar membordir terutama masyarakat kurang mampu. Mereka banyak yang ingin belajar membordir terutama masyarakat kurang mampu. Masyarakat ini tetap diberi layanan dan diberi pelajaran membordir secara gratis. Jadi Muslimah Group tidak hanya melayani masyarakat yang mampu saja tetapi masyarakat yang kurang mampu tetap menjadi perhatian kami, jadi dengan kegiatan ini tergambar bahwa kami di Muslimah Group tidak hanya mencari keuntungan pribadi saja.
Ketika membuka cabang di Koto Baru, Muslimah bekerja sama dengan Dinas sosial Kabupaten Solok dalam memberikan pelatihan bordir kepada Warga Panti sosial yang menderita cacat tubuh. Disamping itu Muslimah juga bekerja sama dengan Panti Sosial Rahabilitasi Wanita Adam Dewi Sukarami Kabupaten Solok.
Dalam Perjalanan Muslimah dari Panyakalan pindah ke Asam Jao, Muslimah Membuka cabang baru di Kota Solok dan Kabupaten Solok. Disamping itu Muslimah mangembangkan usahanya yaitu usaha pelaminan. Pelaminan ini merupakan hasil produksi karyawan Muslimah Group sendiri dan sampai saat ini sudah banyak masyarakat di sekitar kota Solok yang memanfaatkannya.
Tahun 2005 Muslimah dipercaya oleh Negara Swiss Untuk mengembangkan kursus Kostum, bordir kewirausahaan. Dengan biaya 50% ditanggung oleh Negara Swiss dan 50% lagi ditanggung oleh Muslimah sedangkan masyarakat atau peserta di gratiskan. Kegiatan ini dilaksanakan di daerah solok sampai daerah Simanau ( ±100 km dari Solok ). Daerah ini sangat sulit untuk di jangkau karena transportasi sangat tidak lancar. Tapi walaupun demikian, semangat masyarakat didaerah ini sangat tinggi untuk belajar apa lagi waktu itu Bapak H.Gamawan Fauzi ( Sekarang gubernur sumatera barat ) yang menjabat sebagai Bupati Solok menghadiri dan sekaligus membuka acara ini.
Sulaman Bordir Muslimah juga banyak mengikuti pameran-pameran, mulai dari pameran di daerah kota Solok, Padang Panjang, Pekan Raya Sumatera Utara (PRSU), Peran Raya Jakarta (PRJ), Pulau Penang Malaysia dan lain-lain. Dalam Pameran ini dipamerkan produksi Muslimah sendiri yang merupakan hasil kerja karyawan dan mitrabinaan Muslimah Group. Pengalaman mengikuti pameran ini menambah kedewasaan Muslimah dalam menjalankan usahanya.
Berkat perjuangan yang gigih dan semangat yang tinggi sulaman bordir Muslimah telah mendirikan bangunan ruko ukuran 5m x 25 m. Bangunan ini dimanfaaatkan untuk belajar atau tempat pelatihan kostum dan bordir. Disamping tempat pelatihan, tempat ini juga dimanfaatkan untuk memajang hasil produksi Muslimah seperti Mukena, Jilbab, Baju Muslim, logo-logo sekolah, kaligrafi, pakaian jadi untuk sekolah, pakaian pesta dan produk-produk mitra binaan.
Tahun 2006 Muslimah mengembangkan usahanya dengan membeli seperangkat mesin bordir komputer. Mesin ini dapat menyerap tenaga kerja sebanyak 5 orang. Dengan menambah 1 unit mesin bordir komputer ini berarti membantu mensejahterakan dan menambah penghasilan dan pendapatan keluarga bagi karyawan atau pekerjanya. Keberadaan mesin ini tidak mengurangi arti dari kursus mesin speed dan kursus mesin biasa . karena mesin speed dan mesin manual ini sangat diminati masyarakat sebab harganya dapat dijangkau. Disamping itu masyarakat ekonomi lemah tidak mungkin memiliki mesin komputer ini karena harganya cukup mahal juga membutuhkan keahlian khusus dalam mengoperasikannya.
Itulah sekelumit biografi “ Muslimah Group Solok” yang telah berdiri sejak tahun 1992 dan telah meuluskan peserta kursus ±2000 orang yang tersebar hampir seluruh Indonesia bahkan kenegara tetangga Malaysia. Ada yang sudah maju dan ada yang masih pas-pasan ini tergantung cara mereka mengelolanya.
Sejarah Muslimah

Tidak ada komentar:

Posting Komentar